14 Mei di Kota Pahlawan

Hampir satu tahun saya berada di Surabaya, keliling di sekitaran kota sudah sering dilakukan, walaupun secara keseluruhan tidak terjelajahi, tapi setidaknya tempat-tempat penting untuk hunting buku, nongkrong dan nonton telah dijelajahi.

Sekian lama di Surabaya saya baru menyadari ada sisi lain dari kota pahlawan ini, tempat-tempat yang mengukir sejarah dan menyimpan banyak cerita yang bisa diambil hikmahnya, atas keindahan, atas perjuangan, atas ilmu pengetahuan yang tersimpan di sini (Surabaya)

Long Week End akhirnya datang. Tgl 14 Mei 2012. Kesempatan ini saya manfaatkan untuk mengelilingi dan mengunjungi beberapa tempat di Kota Surabaya, dengan mengajak remannya (premannya) surabaya, yup Mbak Ninik. Perjalanan pun direncanakan beberapa hari sebelumnya. Kita me-list tempat-tempat yang akan kita kunjungi, dan mulai lah perjalanan kita di hari kitas itu pada pukul 9 lebih.

House of Sampoerna

Kali ini perjalanan kita hanya saya bahas di satu tempat terlebuh dahulu yaitu HOS (House of Sampoerna)

Persiapan telah kita lakukan sebelumnya, terutama mencari kamera digital (camdig). Berhubung diantara kita tidak ada yang memiliki DSLR dan camdig mbak ninik belum bisa dipastikan bisa di gunakan atau tidak akhirnya perburuan saya lakukan ke teman-teman kuliah saya. 2 kamera sudah di tangan saya, dan ternyata kamera mbak ninik dipastikan bisa dibawa. Alhasil kita membawa 3 camdig sekaligus. Tidak apalah tidak menggunakan DSLR yang penting cara dan ilmu pengambilan fotonya yang penting (mbak ninik jagonya deh)

Pesan Moral: Percuma punya DSLR kalau ngambil fotonya biasa aja, tantukan pilihan antara keinginan dan kebutuhan.. Mari belajar memfoto…!!

Setelah persiapan selelsai kita menuju ke tujuan pertama. HOS (House of Sampoerna). Sesampianya di sana pikiran kita ternyata berbeda. Mbak ninik langsung mikirin regristasi untuk naik Trem HOS, sedangkan saia memikirkan tempat untuk berfoto (iiiisssshhh). Tapi sayangnya Trem keberangkatan pertama sudah pergi. Harus menunggu yang ke-2 dan ke-3, namun tetap disayangkan ternyata keberangkatan ke-2 dan ke-3 pun habis. Kita mengurungkan niat untuk naik Trem dan menjelajah HOS yang ternyata dulu merukana bekas pabrik rokok Sampoerna, bentuk gedungnya masih dipertahankan sehingga kita seolah-olah berada di gedung tua. Eksotis sekali (tak lupa foto-foto)

Terdapat 2 lantai di HOS, lantai pertama yang pastinya dijelajahi terlebih dahulu. Disini ada macam-macam jenis tembakau dan cengkeh. Banyak bungkusan rokok dari masa ke masa, bahkan cover kotak korek api pun ada di setiap zamannya. Tidak kalah lagi yang pasti terpampang foto-foto orang yang berpengaruh terhadap pabrik rokok ini. Di lanatai inipun dilihatkan beberapa alat untuk mencetak label untuk bungkusan rokok, serta ada beberapa kendaraan tua seperti sepeda motor, delman, dan sepeda unta yang ditemukan di kediaman Sampoerna dan masih dirawat hingga sekarang.

Lantai 2 tidak luput dari penjelajahan kita. Tapi sayang g boleh ada kamera di sana. Akhirnya kita Cuma bisa menyaksikan isinya sampail terkagum-kagum. Dari lanati 2 kita bisa melihat tempat pembuatan rokok pada zaman dahulu, masih tertata dengan rapi. O iya, tidak lupa kita melihat video pembuatan rokok dari awal sampai akhir pengepakan, walaupun tidak sampai akhir (komputernya keburu eror. Ayo mbak ninik tanggung jawab!!!)

Di lanatai 2 juga dijual berbagai macam cindera mata seperti gantungan kunci, mug, Pin, agenda, tas, baju dan lain-lain. Namun, karena tema jalan-jalan kita kali ini adalah jalan-jalan bolang dan hemat, kita stop untuk membeli. Hahahahaa

sekian dulu

oke, mungkin itu sedikit cerita saya di House of Sampoerna, nanti akan saya ceritakan lagi perjalanan selanjutnya…

Next: Monkasel dan Masjid Cheng Hoo

3 thoughts on “14 Mei di Kota Pahlawan

  1. ninik berkata:

    Fif, Q kan gak menghamili anak orang. Kenapa musti tanggung jawab?

  2. afif berkata:

    emang kalau kamu di hamili…, mau tanggung jawab?? hah

  3. ninik berkata:

    masak menghamili diri sendiri, emang e lumut apa?hemaprodit

Tinggalkan komentar